Pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Rabu (17/3), yang menegaskan janji bank sentral untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol dalam upaya untuk mempertahankan pemulihan ekonomi di jalurnya bahkan jika inflasi menembus 2%, target tahun ini, ternyata hanya berdampak sementara bagi emas."Komentar Powell kemarin tentang suku bunga sangat mendukung emas, tetapi di sisi lain dari fakta bahwa imbal hasil obligasi AS tenor 10-tahun terus meningkat telah membatasi kenaikan emas," kata Bob Haberkorn, Senior Market Strategist RJO Futures.
Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang bisa mengikuti langkah-langkah stimulus, tetapi yield US Treasury lebih tinggi memudarkan daya tarik dari aset safe haven ini ."Di satu sisi, ini bukanlah pertanda baik untuk investasi di emas, dan itu menciptakan tekanan ke sisi bawah. Di sisi lain, kami melihat beberapa pembeli turun," kata Commodity Strategis TD Securities Daniel Ghali.
PT Rifan Financindo || Walau emas melemah, namun harga paladium justru melonjak hingga 3,6% ke US$ 2.662,17 per ons troi, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak Februari 2020 di US$ 2.755,18 per ons troi.Nornickel Nickel Rusia, produsen terbesar paladium, memangkas perkiraan output 2021 pada hari Selasa karena genangan air di dua tambang Siberia."Gangguan pasokan, terutama di luar produsen utama, benar-benar bermain di pasar ini, bersama dengan ekspektasi lebih banyak permintaan dari sektor otomotif," lanjut Haberkorn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar