Di AS, data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan Institute of Supply Management Manufacturing Purchasing Managers Index naik menjadi 61,2 yang lebih baik dari perkiraan di bulan Mei. Namun, investor khawatir tentang kekurangan bahan baku dan kendala tenaga kerja.Minat risiko investor meningkat karena data ekonomi AS yang kuat mengindikasikan adanya rebound ekonomi dan inflasi yang lebih tinggi.
Gubernur Federal Reserve AS Lael Brainard juga menegaskan pada hari Selasa bahwa Fed belum siap untuk mengubah kebijakan moneter dovish saat ini. "Tetap stabil dalam pendekatan berbasis hasil kami selama lonjakan pembukaan kembali sementara akan membantu memastikan momentum ekonomi yang akan dibutuhkan karena pergeseran penarik yang ada saat ini ke hambatan tidak dibatasi oleh pengetatan dini kondisi keuangan," katanya.
Di seberang Atlantik, Indeks Harga Konsumen Zona Euro melonjak 2% tahun ke tahun di bulan Mei, melampaui target Bank Sentral Eropa (ECB) untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun. Hal ini menimbulkan kekhawatiran apakah bank sentral akan mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar dalam keputusan kebijakannya yang akan diterbitkan pada minggu depan.
Di Asia, Australia melaporkan PDB yang lebih baik dari perkiraan setelah data yang dirilis sebelumnya menyebutkan Produk Domestik Bruto tumbuh 1,8% kuartal ke kuartal dan 1,1% setahun pada kuartal I tahun 2021.Di sisi data, investor sekarang menunggu data ekonomi AS lain, termasuk gaji pekerja non pertanian dan tingkat pengangguran pada bulan Mei, yang akan dirilis pada hari Jumat.
PT Rifan Financindo || Di logam mulia lainnya, palladium turun 0,12% ke 2.859,50 dan perak turun 1,02% di 27,815 dan platinum juga turun 0,85% di 1.187,50 pukul 13.48 WIB.Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) turun Rp4.000 dari Rp965.000 pada Senin menjadi Rp961.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 07.53 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar