Kamis, 25 Juni 2020

Semua mata tertuju pada $ 1.800 tetapi Bank of America juga mengawasi $ 2.000 untuk Q3

PT Rifan Financindo || Pasar emas tampaknya berada pada titik puncak dari titik resistensi utama dan tindakan harga sejalan dengan seruan Bank of America untuk logam mulia untuk mencapai tertinggi sepanjang masa pada kuartal ketiga 2020, bank mengatakan dalam sebuah penelitian catatan.


Sementara rentang perdagangan delapan minggu emas telah membuat frustasi bagi beberapa investor, analis di Bank of America mengatakan bahwa pola sideways baru-baru ini telah memainkan peran penting bagi pasar karena harga mencapai level tertinggi dalam hampir delapan tahun.

“Selama delapan minggu terakhir, aksi harga terkonsolidasi ke dalam kisaran yang, karena dua alasan, sangat penting untuk uptrend yang telah kami minta. Untuk satu itu telah memberikan momentum indikator waktu untuk mendinginkan seperti RSI [Relative Strength Index] harian turun ke 42 dan RSI mingguan turun ke 56. Kedua, itu telah memungkinkan penentuan posisi non-komersial bersih (disesuaikan dengan minat terbuka) untuk mengoreksi dari semua tertinggi waktu, ”kata para analis dalam laporan mereka.

Para analis mengatakan bahwa level $ 1.800 adalah titik resistensi jangka panjang yang penting, dan penembusan akan menjadi langkah signifikan. Mereka mencatat bahwa level ini telah diuji tiga kali sejak harga jatuh dari tertinggi sepanjang masa 2011. Emas berjangka Agustus lalu diperdagangkan pada $ 1,785.30 per ounce, naik 0,18% pada hari itu.

“Range breakout menargetkan $ 1.900 sementara kelanjutan head-and-shoulders dikonfirmasi pada bulan April menargetkan $ 1.947. Pola-pola ini mengatakan emas dapat membuat tertinggi baru sepanjang masa di 2H2020 dengan Q3 di pikiran kita, ”kata analis.

Tidak hanya prospek teknis emas yang positif, tetapi bank mencatat bahwa sentimen tetap kuat. Menurut kurs bulanan bank dan survei sentimen valuta asing, emas adalah aset risk off paling populer ketiga, menurut 13% responden.

“Dengan kata lain, perdagangan emas panjang sangat populer tetapi itu bukan pemimpin paket. Penurunan sentimen tetap menjadi risiko tetapi dengan suku bunga AS yang disematkan ke ZLB, COVID-19 risiko dibuka kembali, retorika perdagangan kembali dan pemilihan AS di tikungan, kami lebih suka melihat sentimen jauh lebih bullish setelah risiko menghilang untuk mempertimbangkan menjadi pelawan, "Kata para analis.

PT Rifan Financindo || Bank of America telah cukup bullish pada emas sejak bank sentral membanjiri pasar keuangan dengan likuiditas sebagai reaksi terhadap kehancuran ekonomi yang diciptakan oleh pandemi COVID-19. Pada bulan April, bank mengatakan bahwa mereka melihat harga emas mendorong ke $ 3.000 per ons dalam 18 bulan. 

Rabu, 24 Juni 2020

Unstoppable! Harga Emas Rekor Lagi, Sudah Dekati US$ 1.800

Jakarta, Rifanfinancindo ||  - Lonjakan kasus baru infeksi virus corona di berbagai belahan dunia membuat emas terus melanjutkan relinya. Kini harga emas cetak rekor tertinggi lagi untuk tahun ini dan kian dekati US$ 1.800.

Harga emas sejak Jumat pekan lalu (19/6/2020) hingga hari ini terus melesat tajam. Pada 08.25 WIB, Rabu (24/6/2020) harga emas dunia di pasar spot menguat 0,31% ke US$ 1.771,9/troy ons. Ini merupakan harga tertinggi dalam tujuh setengah tahun terakhir.

Dalam dua pekan terakhir Texas, Arizona dan Nevada terus mencetak rekor kasus infeksi baru. Sementara itu Reuters melaporkan ada 10 negara bagian AS lain yang juga melaporkan adanya kenaikan kasus mulai dari Florida hingga Arizona.

Kasus di AS meningkat hingga 25% pada pekan yang berakhir di 21 Juni 2020 dibanding minggu sebelumnya. Kenaikan jumlah kasus ini membuat investor was-was kalau gelombang kedua wabah benar-benar terjadi.

Meskipun ada kekhawatiran yang meliputi pasar. Namun penasihat ekonomi Gedung Putih Lary Kudlow mengatakan bahwa tidak ada gelombang kedua wabah di Negeri Paman Sam.

"Memang ada beberapa hotspot, kami terus menanganinya dan kami sekarang tahu caranya. Kita sudah bertahan dan melalui musim dingin, tidak ada second wave yang bakal datang," tegas Kudlow.

Sementara menurut Presiden AS ke-45 Donald Trump, peningkatan kasus lebih diakibatkan oleh peningkatan tes yang dilakukan. Hal ini diungkapkan mantan taipan properti AS itu lewat akun twitternya.

"Kasus naik di AS karena kita melakukan tes jauh lebih banyak dari negara lain dan terus meningkat" cuit Trump. "Dengan jumlah tes yang sedikit maka kita akan punya kasus yang lebih rendah pula" tambahnya.

Bagaimanapun juga ancaman gelombang kedua wabah memang jadi risiko yang harus diwaspadai mengingat vaksin yang efektif sampai saat ini belum tersedia untuk publik.

Meski dini hari tadi Wall Street ditutup dengan penguatan akibat data ekonomi yang bagus. Logam mulia emas masih menjadi instrumen investasi yang menarik dan layak dimasukkan ke dalam portofolio.

Data penjualan rumah baru AS memang ciamik. Penjualan rumah baru pada Mei 2020 melonjak 16,6% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 676.000 unit. Jauh di atas konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan pertumbuhan 2,9%.

Banyak pihak yang optimis bahwa ekonomi AS sedang berada di fase pemulihan. Namun risiko ketidakpastian seputar wabah masih ada. Hal ini membuat investor mencari suaka ke aset safe haven, emas lah pilihannya.

Menambah sentimen positif untuk emas, pemerintah dan bank sentral masih akan menggelontorkan stimulus untuk menyelamatkan perekonomian. Kubu Partai Demokrat di House of Representatives (salah satu kamar di parlemen AS) menyampaikan proposal stimulus infrastruktur senilai US$ 1,5 triliun.

Rencananya, stimulus ini akan digunakan untuk pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, energi, sekolah dan berbagai proyek lain.Pembahasan akan segera dimulai, dan apabila berjalan mulus akan disahkan dalam beberapa pekan ke depan.

Ketua House of Representaives (DPR AS) Nancy Pelosi mengungkapkan akan memperjuangkan pengesahan proposal ini sebelum reses pada 4 Juli.

Dengan adanya banjir stimulus fiskal dan moneter serta suku bunga rendah, maka kemungkinan inflasi yang tinggi ke depan terbuka lebar. Investor sedang mencari aset lindung nilai (hedging) terhadap depresiasi mata uang dan emas lah pelariannya.

Emas memang dilirik oleh investor di tengah kondisi yang serba tidak pasti seperti sekarang ini. Sehingga wajar saja jika harganya ikut terdongkrak. Apabila harga emas terkoreksi untuk sementara waktu, itu justru dimanfaatkan investor untuk membeli aset ini.

Rifanfinancindo || Ke depan prospek jangka panjang emas masih menarik. Dengan harga emas di posisi saat ini, maka bukan tak mungkin bahwa emas bisa menyentuh level US$ 1.800/troy ons dalam waktu dekat. 



Selasa, 23 Juni 2020

Rekor! Pagi Ini Harga Emas Tertinggi 2020, Sudah Cuan 15,8%

Jakarta,  Rifan Financindo  ||  - Harga emas dunia kembali reli. Investor kembali mencemaskan perkembangan terbaru pandemi corona yang baru-baru ini jumlah kasusnya meningkat lagi..


Selasa (23/6/2020), harga emas di pasar spot naik 0,07% setelah kemarin melesat 1%. Pada 08.30 WIB harga logam mulia emas dibanderol US$ 1.756,4/troy ons. Jika harga emas tetap bertahan di kisaran sekarang atau bahkan menguat maka ini akan jadi harga penutupan tertinggi untuk tahun ini.

Bagaimanapun juga harga emas sudah menguat signifikan. Secara year to date, harga bullion telah terapresiasi sebesar 15,8%. Kini harga emas berada di level tertingginya sejak 7,5 tahun terakhir.

Jumlah orang yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di dunia sudah mencapai angka lebih dari 9 juta orang. Peningkatan jumlah kasus terbanyak dilaporkan di Amerika Utara dan bagian selatan (Amerika Latin).

Beberapa negara yang sudah mengalami penurunan jumlah kasus per hari seperti Jerman, Australia dan China juga kembali melaporkan adanya peningkatan. Kenaikan kasus terjadi seiring dengan relaksasi lockdown dan pembukaan kembali ekonomi.

Kasus yang meningkat membuat investor khawatir pemulihan ekonomi akan terganggu. Hal ini membuat investor memburu kembali emas sebagai aset minim risiko.

"Ada fenomena flight to safety ke emas" kata Bob Haberkorn senior market strategist di RJO Futures, sebagaimana diwartakan Reuters. "Kenaikan kasus infeksi virus corona secara global membuat harga emas tembus US$ 1.750, jika hari ini harga ditutup di atas US$ 1.765 maka level US$ 1.800 tidak akan terlalu jauh" tambahnya.

Di sisi lain bank sentral AS the Fed juga mewanti-wanti jika wabah tak segera dapat dikendalikan maka angka pengangguran di Negeri Paman Sam masih akan tinggi. The Fed telah membabat suku bunga ke kisaran nol persen.

Tak hanya itu bank sentral pimpinan Jerome Powell itu juga menerapkan kembali program pembelian aset keuangan (QE) dengan nilai tak terbatas yang meliputi pembelian surat utang pemerintah, efek beragun aset, ETF obligasi korporasi hingga obligasi korporasi melalui pendekatan indeksasi.

The Fed terus memompa uang ke perekonomian agar likuiditas terjaga. Ini merupakan bentuk upaya penyelamatan ekonomi oleh bank sentral. Dengan suku bunga rendah dan banjir stimulus ini maka potensi kenaikan inflasi yang tinggi di masa mendatang menjadi risiko lain yang dihadapi investor.

Rifan Financindo  || Emas sebagai aset lindung nilai (hedging) ketika mata uang mengalami depresiasi akibat inflasi menjadi semakin menarik bagi investor. Sehingga wajar saja jika prospek jangka panjang emas masih menarik.


Senin, 22 Juni 2020

Jangan Ketinggalan, Harga Emas Siap Tembus US$ 1.800

Jakarta, PT Rifan Financindo  - Pada awal pekan ini, harga emas masih kuat melanjutkan reli setelah melesat signifikan di akhir perdagangan pekan lalu. Lonjakan kasus infeksi baru virus corona di berbagai belahan dunia memicu terjadinya kecemasan yang membuat aset safe haven ini kebanjiran berkah.


Senin (22/6/2020), harga emas dunia di pasar spot pada 08.00 WIB menguat 0,2% ke US$ 1.746,37/troy ons. Harga emas kini mendekati rekor tertingginya di sepanjang tahun di US$ 1.748,98/troy ons pada 20 Mei lalu.
Kasus infeksi corona di berbagai belahan dunia mulai kembali melonjak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada pertambahan kasus sebanyak 183.020 dalam kurun waktu 24 jam di hari Minggu (21/6/2020).

Jika mengacu pada data John Hopkins University CSSE, jumlah kumulatif orang yang terinfeksi virus corona di dunia mencapai 8,9 juta. Amerika Serikat (AS) masih memimpin dengan catatan kasus terbanyak dengan nyaris 2,28 juta kasus disusul Brazil dengan lebih dari 1 juta kasus.

Lonjakan kasus yang terjadi di AS, China dan Negara Amerika Latin ini membuat pasar cemas kalau lockdown kembali akan diterapkan. Jika karantina merupakan jalan terakhir yang dipilih, maka ekonomi akan mati suri lagi.

Dengan kondisi prospek ekonomi yang suram dan penuh ketidakpastian, investor cenderung bermain aman. Naluri risk aversion membuat permintaan terhadap aset minim risiko seperti emas meningkat. Alhasil harganya ikut terangkat.

"Ada peningkatan kasus COVID-19 di seluruh Selatan dan Barat Daya AS dan terjadi kenaikan dalam tingkat rawat inap. ... Itu memicu munculnya sedikit kekhawatiran akan terjadinya penutupan lagi yang pada akhirnya menguntungkan emas," kata Jeffrey Sica, pendiri Investasi Alternatif Circle Circle, melansir Reuters.

Menambah sentimen positif emas adalah berbagai stimulus fiskal maupun moneter diperkirakan masih akan digelontorkan pemerintah dan bank sentral dalam upaya untuk menyelamatkan perekonomian.

Tingkat suku bunga yang rendah serta banjir stimulus ini berpotensi untuk memicu terjadinya inflasi yang tinggi di masa depan. Logam mulia emas pun menjadi semakin menarik di mata investor lantaran emas diyakini sebagai aset lindung nilai (hedging) terhadap depresiasi mata uang.

"Tidak peduli apa konsekuensi jangka panjangnya, seperti inflasi, akan ada stimulus lanjutan di seluruh dunia dan itu akan mendukung prospek harga emas untuk jangka panjang," kata Sica.

"Harga emas spot belum ditutup di atas US$ 1.750, dan jika dan ketika itu terjadi, kami menduga momentum baru dan pembelian baru dari dana lindung nilai yang kurang diinvestasikan akan mendorong harga lebih tinggi menuju US$ 1.800," tulis analis Saxo Bank, Ole Hansen dalam sebuah catatan.

PT Rifan Financindo || Saat ini harga emas sudah mendekati level psikologis US$ 1.750/troy ons. Jika kasus infeksi corona terus tereskalasi baik dari segi jumlah maupun wilayah, bukan tak mungkin harga emas tembus US$ 1.750 bahkan US$ 1.800. 

Rabu, 17 Juni 2020

Rekomendasi Harga Emas 17 Juni 2020: Naik Karena Bank Sentral Mengeluarkan Lebih Banyak Amunisinya.

PT Rifan Financindo || Harga emas diperdagangkan naik pada pertengahan perdagangan sesi Amerika Serikat. Kenaikan metal “safe – haven” ini terjadi meskipun ada rally di pasar saham AS sebagian karena Federal Reserve AS memberikan lebih banyak stimulus moneter. Selain itu kenaikan harga emas juga disebabkan oleh karena laporan bahwa suatu obat telah direalisasikan yang bisa menurunkan resiko kematian dari pasien di ventilator sampai sepertiga juga membuat turun metal “safe – haven”.


Emas berjangka kontrak bulan Agustus terakhir diperdagangkan naik $9.50 per ons di $1,736.60. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 898.000,- per gram, turun Rp 4000,-

Laporan penjualan ritel AS bulan Mei menunjukkan kenaikan 17.7% dibandingkan dengan yang diperkirakan kenaikan yang hanya 7.7%. Ini adalah data lain dari makro ekonomi AS yang menunjukkan bahwa telah terjadi “rebound” yang mengejutkan di dalam ekonomi AS dari dampak kerusakan karena Covid-19 selama 3 bulan yang lalu.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik dengan solid pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham AS mengalami pemulihan yang kuat dari kerugian tajam pada awal minggu sebagian disebabkan karena The Fed mengumumkan bahwa mereka akan membeli obligasi korporasi sebagai bagian dari Secondary Market Corporate Credit Facility (SMCCF). The Fed sebelumnya menggunakan program ini untuk membeli Exchange Trading Funds (ETF) dan sekarang akan langsung ke obligasi, senilai $750 miliar dan termasuk membeli obligasi baru yang diterbitkan.

Presiden Donald Trump menambah optimisme pasar dengan Gedung Putih dilaporkan sedang memandang kepada program belanja infrastruktur senilai $1 triliun. Ini bisa mendorong perekonomian AS dan pasar masih tetap optimis sampai saat ini.

Semakin banyak yang setuju bahwa Federal Reserve akan terus mengeluarkan amunisinya untuk mendukung ekonomi AS. Hal ini merupakan faktor “bearish” bagi dolar AS karena kewajiban hutang pemerintah AS terus membengkak. Indeks dolar AS saat ini berada pada tren turun yang curam berdasarkan grafik batang harian.

PT Rifan Financindo || Penurunan harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,720.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1.700.00 dan kemudian $1,688.00. Sedangkan “resistance” terdekat berada di $1,743.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,750.00 dan kemudian $1,761.00. 

Selasa, 16 Juni 2020

Harga Emas Turun Karena Berkurangnya Permintaan

Rifanfinancindo || Harga emas turun solid pada awal perdagangan sesi AS. Trader kelihatannya lebih fokus kepada prospek “bearish” dari pengurangan permintaan metal berharga yang disebabkan karena ekonomi yang goyah daripada aspek “safe-haven”.

Emas berjangka bulan Agustus terakhir turun $22.70 per ons pada $1,714.50. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 902.000,- per gram, naik Rp 2000,-

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun secara solid pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Para trader dan investor enggan terhadap resiko memulai minggu kerja yang baru, dengan meningkatnya tanda-tanda pandemik dari Covid-19. Keprihatinan sehubungan dengan gelombang kedua dari coronavirus menjadi tema utama pada beberapa hari belakangan ini ditengah naiknya kasus coronavirus di beberapa negara bagian AS. Beijing juga memperketat “lockdown” di beberapa kota ditengah merebaknya kasus baru.

Ada pendapat yang semakin bertambah banyak bahwa “rebound” pasar saham global telah menjadi terlalu cepat dan terlalu jauh, dengan kondisi ekonomi aktual di negara-negara industri utama dunia pada saat ini. Pertanyaan publik adalah: bagaimana bisa indeks saham Nasdaq menyentuh rekor ketinggian pada minggu lalu ketika pengangguran di AS telah naik ke sekitar 15% dan banyak dari ekonomi negara-negara utama dunia masih mengkerut?

Hal penting diluar pasar metal adalah melemahnya indeks dolar AS dengan dolar AS tetap berada pada penurunan yang tajam.

Rifanfinancindo ||  Penurunan lebih jauh dari harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,1,711.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,700.00 dan kemudian $1,681.41. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,725.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,743.80 dan kemudian $1,761.00. 

Senin, 15 Juni 2020

Harga Karet Tocom Turun Mendekati 3%, Terendah 2 Pekan

Rifan Financindo || Harga karet Tocom pada perdagangan awal pekan  di bursa komoditas internasional  hari Senin (15/06/2020) anjlok cukup signifikan hingga terjun ke posisi harga terendah 2 pekan. Tekanan jual karet internasional di beberapa bursa komoditas dipicu oleh buruknya sentimen bursa global yang juga menekan bursa saham di kawasan Asia. 


Penurunan harga karet juga terjadi di bursa Singapura dan juga China yang dipengaruhi oleh  kekhawatiran gelombang kedua infeksi coronavirus di China setelah diberitakan pemerintah negara tersebut melakukan lock down sebagian wilayah ibu kotanya dimana setidaknya ada 11 residensial di selatan Beijing.

Harga karet alami di Tocom untuk kontrak paling ramai untuk kontrak bulan November 2020 akhir perdagangan  sesi sore ditutup melemah 4,7 yen atau 2,9%  dari akhir perdagangan sebelumnya ke posisi 154.3 yen yang juga merupakan posisi rendah. Sempat bergerak tinggi dan naik ke posisi 158,7.

Sentimen perdagangan karet berjangka juga dilemahkan oleh pergerakan harga minyak mentah yang melemah sejak awal perdagangan sesi Asia dibuka. Harga minyak mentah jenis Brent terpantau kini anjlok 2,42% ke posisi US$37.98.

Rifan Financindo || Pada perdagangan karet di bursa Shanghai (SHFE), untuk  karet  kontrak bulan September ditutup dengan harga di posisi 10250 yuan, yang melemah sekitar 135 yuan atau 1,2% dari posisi sebelumnya. Demikian  untuk karet di Sicom, untuk kontrak berjangka bulan September anjlok US$2,6 atau 2,14% ke posisi 119.0.

Jumat, 12 Juni 2020

Harga Minyak 12 Juni 2020: Tren Turun Terus Menguasai

PT Rifan Financindo || Harga minyak WTI berjangka kontrak bulan Juli di Nymex mengalami penurunan dan diperdagangkan di sekitar $36.50 – $37.00. Sentimen turun emas hitam tetap disebabkan karena kenaikan persediaan minyak AS pada minggu lalu, menurut data terbaru dari Energy Information Administration (EIA) pada hari Rabu.

Data dari EIA menunjukkan bahwa persediaan minyak AS naik tanpa terduga sebanyak 5,7 juta barel pada minggu yang berakhir tanggal 5 Juni menjadi rekor 538.1 juta barel.

Selanjutnya perkiraan akan buruknya ekonomi AS pada tahun 2020 oleh Federal Reserve AS telah menahan minat terhadap assests beresiko seperti minyak. Sentimen “risk-off” berlangsung di Eropa, yang direfleksikan oleh penurunan 3% di saham-saham Eropa sementara S&P 500 berjangka turun hampir 2%.

Terlebih lagi, WTI juga dibebani oleh ketakutan akan gelombang kedua dari coronavirus yang kemungkinan memukul Amerika Serikat. Ketegangan AS dengan Cina juga tetap menjadi faktor yang memperburuk sentimen pasar.

Kedepannya, sentimen di pasar global akan terus tetap menjadi satu dari kunci penggerak harga minyak.

PT Rifan Financindo ||  Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $36.96 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $35.99 dan kemudian $34.71. Sedangkan kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $38.11 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $39.99 dan kemudian $41.07.

Kamis, 11 Juni 2020

Harga emas Naik Karena Keputusan the Fed, Kemana Selanjutnya?

PT Rifan Financindo ||  Harga emas naik dalam perdagangan sesi AS hari Rabu kemarin, dengan the Fed tetap mempertahankan tingkat bunga tidak berubah dan perkiraan tidak ada kenaikan tingkat bunga selama tahun 2022.

Hari Rabu malam atau Kamis dinihari the Fed mengumumkan kebijakan moneternya. Bank sentral yang paling berkuasa di dunia ini tetap mempertahankan tingkat bunga tidak berubah setelah memberikan dukungan yang masif. Meskipun sebagian memperkirakan the Fed kemungkinan akan menghentikannya. Gubernur the Fed, Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral AS ini telah melewati garis merah dan mendorong pemerintah untuk melakukan lebih banyak lagi.

Emas berjangka bulan Agustus terakhir naik $8.70 per ons pada $1,730.60. Sedangkan emas Antam ditawarkan beli Rp 881.000,- per gram, naik Rp 6000,-

Pasar saham global kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham S&P 500 berpotensi menyentuh ketinggian 3 bulan kembali ke posisi sebelum krisis coronavirus, seperti Nasdaq.

Minat terhadap resiko umumnya tetap bagus pada pertengahan minggu dengan bisnis di ekonomi utama dunia terus membuka diri setelah ditutup selama “lockdown” karena Covid-19 dan social distancing dilonggarkan.

3 alasan mengapa the Fed melanjutkan untuk mendorong naik pasar dan membebani dolar AS.

Pertama, imbal hasil obligasi 10 tahun AS telah mengalami kenaikan dengan para investor berpindah dari obligasi ke saham. The Fed kemungkinan memberikan tanda akan kembali ke QE tradisional untuk menekan imbal hasil obligasi dimana ini akan bisa membebani dolar AS.

Meskipun NFP menunjukkan tingkat pengangguran turun dari 14.7% ke 13.3%, namun masih tinggi untuk orang kulit hitam dan hispanik. Dengan terjadinya protes terhadap diskriminasi rasial setelah terbunuhnya George Floyd, hal ini akan memicu para pembuat kebijakan termasuk the Fed untuk cenderung melonggarkan kebijakan moneter meskipun terjadinya perbaikan ekonomi AS secara keseluruhan.

Powell memang mengakui telah melewati garis merah namun bank sentral AS kemungkinan tidak akan mau meruntuhkan pesta yang sedang berlangsung dan membalikkan rally saham menjadi keruntuhan. The Fed kemungkinan lebih memilih terlalu banyak memberikan akomodasi daripada terlalu sedikit.

Keputusan the Fed membuat dolar AS jatuh dan mendorong naik harga emas.

PT Rifan Financindo || Resistance terdekat menunggu di $1,1740.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,750.00 dan kemudian $1,761.00. Sedangkan “support” terdekat menunggu di $1,718.70 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,710.00 dan kemudian $1,700.00.


Rabu, 10 Juni 2020

Harga Emas Naik dengan Turunnya Harga Saham Dunia

Rifanfinancindo || Harga emas mengalami kenaikan pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Selasa kemarin, dengan indeks saham dunia kebanyakan melemah dalam perdagangan semalam. Kenaikan harga emas ini mengakibatkan tren turun harga emas yang telah berkembang selama di dalam grafik harian mengalami perubahan tetapi masih perlu ada tambahan untuk bisa membalikkannya.

Harga emas berjangka kontrak bulan Agustus terakhir naik $12.20 per ons pada $1,717.20. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 875.000,- per gram, turun Rp 1000,-

Pasar saham global bervariasi namun kebanyakan melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat pembukaan sesi Amerika Serikat dimulai karena koreksi normal dari kenaikan yang kuat baru-baru ini. Pada hari Senin indeks Nasdaq menyentuh rekor ketinggian sementara indeks saham S&P 500 menyentuh ketinggian selama 3 bulan. Sentimen terhadap resiko dari para trader dan investor tetap bagus. Indeks optimisme usaha kecil NFIB mengalami kenaikan menjadi 94.4 pada bulan Mei dari sebelumnya 90.9 pada bulan April.

Bank Dunia memperkirakan GDP global mengalami kontraksi 5.2% pada tahun ini. Negara maju mengalami kontraksi 7%, dipimpin oleh penurunan di zona Eropa sebesar 9.1%. Proyeksi GDP yang lain memperkirakan AS mengalami pertumbuhan – 6.1%, Cina hanya berhasil naik 1.0% dan India – 3.2%. Bank Dunia mengatakan,”Ini adalah resesi pertama kalinya yang terjadi sejak tahun 1870 yang dipicu satu-satunya karena pandemik, dan terus berlangsung. Dengan ketidak pastian ini, kemungkinan penurunan akan bertambah jauh. Pertumbuhan ekonomi global baru akan mengalami rebound pada tahun 2021 dengan bertumbuh sebesar 4.2%.”


Rifanfinancindo || Kenaikan selanjutnya dari harga emas akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,725.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,730.00 dan kemudian $1,750.00. Sementara penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,700.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,680.70 dan kemudian $1,650.00.




Selasa, 09 Juni 2020

Emas naik Karena Koreksi Normal

Rifan Financindo || Harga emas naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat pada hari Senin kemarin, karena koreksi normal dari tekanan jual belakangan ini yang telah merusak grafik jangka pendek pasar emas. Dolar AS yang goyah di pasar forex dan naiknya harga minyak mentah adalah kekuatan “bullish” diluar pasar metal berharga yang bekerja mendukung pasar metal berharga untuk naik memulai minggu perdagangan yang sakit.

Meskipun demikian metal safe-haven ini masih tertekan dengan naiknya minat terhadap resiko dari para trader dan investor belakangan ini yang telah membuat uang mengalir ke pasar saham.

Emas berjangka bulan Agustus terakhir naik $13.50 per ons pada $1,696.40. Sementara emas Antam ditawarkan beli tidak berubah di Rp 876.000,-

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Nasdaq menyentuh rekor ketinggian semalam, sementara indeks saham S&P 500 menyentuh ketinggian selama 3 bulan. Bisnis di ekonomi global utama terus dibuka kembali dan hal ini mengangkat semangat para trader dan investor.

Meskipun demikian, interaksi sosial beberapa minggu yang lalu, telah menyebabkan kenaikan di dalam infeksi Covid-19 di beberapa negara bagian AS. Sementara keresahan sipili di AS telah banyak berkurang dalam kekerasan dan sebegitu jauh paling damai.

Laporan angka NFP menguat secara mengejutkan, dimana AS menambah 2,5 juta pekerjaan, kejutan yang positip dibandingkan dengan perkiraan akan kehilangan posisi sebanyak jutaan. Tingkat pengangguran juga turun ke 13.3% dari sebelumnya 14.7%. Laporan pada hari Jumat minggu lalu ini menunjukkan bahwa ekonomi AS akan mengalami pemulihan dalam bentuk V dari kerusakan karena Covid-19. Salah seorang analis pasar mengatakan bahwa kita kemungkinan akan melihat rekor resesi yang tersingkat yang pernah terjadi di dunia. Melesetnya dalam jumlah yang signifikan perkiraan angka pekerjaan oleh para analis dan ekonom pada bulan Mei ini membangkitkan pertanyaan mengenai ketepatan asumsi yang dibuat juga oleh para bank sentral termasuk Federal Reserve pada beberapa bulan yang lalu.

Rifan Financindo || Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,701.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,715.00  dan kemudian $1,732.66. Sedangkan “support” terdekat menunggu di $1,680.70 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,671.70 dan kemudian $1,650.00.

Senin, 08 Juni 2020

Harga Emas 8 – 12 Juni 2020: Peluang Membeli Di Harga Rendah?

PT Rifan Financindo || Penurunan yang berlangsung terus di dalam harga emas berjangka di Comex semakin cepat terjadi pada hari Jumat minggu lalu, dengan harga emas berjangka ditutup di bawah batas $1,700.00 untuk pertama kalinya dalam tiga minggu di $1,688.35. Penutupan harga emas di bawah level kunci $1,700 adalah peluang untuk membeli di harga yang rendah.


Pada hari Jumat minggu lalu, metal kuning sempat jatuh ke kerendahan selama enam minggu di $1,671.70, kerugian harian sebesar 2%, membukukan kerugian mingguan sebesar 4.5%.

Koreksi penurunan dari metal berharga dari ketinggian 7 tahun di $1,788.80 yang terus berlangsung pada minggu lalu, terutama digerakkan oleh sentimen “risk-on” yang menguasai pasar, ditengah ekspektasi akan “rebound” nya ekonomi lebih cepat daripada yang diperkirakan. Hal ini mengirim pasar saham global ke ketinggian beberapa bulan yang baru.

NFP AS yang memberikan kejutan yang positip mendorong naik optimism pasar lebih luas lagi dengan ekonomi AS tanpa terduga menambah 2,5 juta pekerjaan sementara tingkat pengangguran turun ke 13.3%.

Karenanya, para investor meninggalkan emas yang “safe-haven” dan memburu assets yang beresiko yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi seperti saham, obligasi dan lainnya. Selanjutnya, laporan pekerjaan AS yang lebih kuat daripada yang diperkirakan menambah kekuatan kepada pemulihan dolar AS dari kerendahan selama tiga bulan yang berkoloborasi menambah kelemahan harga emas.

Meskipun terjadi koreksi yang cukup dalam, masih ada ruang bagi harga emas untuk naik pada minggu ini karena semua fundamental yang mendukung akan kenaikan emas masih belum lenyap. Outlook harga emas dalam jangka menengah masih tetap “bullish” ditengah ketegangan AS – Cina yang tetap tinggi. Terlebih lagi uang yang dipompa ke ekonomi dari stimulus moneter dan fiskal oleh bank-bank sentral utama dunia dan pemerintah, dalam usaha untuk menopang pertumbuhan ekonomi kemungkinan bisa membuat pergerakan naik harga emas tetap bertahan. Dengan pemulihan ekonomi AS berlangsung lebih cepat daripada yang diperkirakan, jumlah uang beredar yang banyak akan membuat tekanan inflasi yang pada akhirnya akan mendorong naik harga emas.

8 dari 17 suara di Wall Street atau 47%, memandang harga emas akan naik pada minggu ini, dengan 6 suara atau 35% memprediksi harga akan turun sedangkan sisanya 3 suara atau 18% memandang netral.

Dari 1.367 suara yang mengikuti polling Main Street online, 842 atau 62% memandang emas akan naik minggu ini sementara 282 atau 21% memandang emas akan turun dan sisanya 243 atau 18% memandang netral.

Dari segi tehnikal, ada “support” yang kuat di sekitar $1,660 -70. Setiap kali harga emas mendekati level ini, adalah kesempatan untuk membeli di harga yang rendah.

PT Rifan Financindo || Apabila “support” yang kuat di $1,665.06 berhasil dilewati, harga emas akan bisa lanjut turun ke $1,657.46 dan kemudian $1,645.00. Sebaliknya kenaikan kembali harga emas pada minggu ini akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,700.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,710.89 dan kemudian $1,723.66.  

Jumat, 05 Juni 2020

Harga Emas Naik karena Pembelian “Bargain-Hunting”

Rifan Financindo || Harga emas naik solid pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Kamis kemarin, setelah aksi jual yang tajam pada hari Rabu bertemu dengan pembelian  “bargain – hunting”. Melemahnya pasar saham juga mendukung metal yang “safe-haven”. Emas berjangka bulan Agustus terakhir naik $14.50 per ons pada $1,719.00.


Data klaim pengangguran mingguan AS menunjukkan angka 1.88 juta yang adalah sesuai dengan yang diperkirakan. Laporan employment nasional ADP AS untuk bulan Mei muncul mengejutkan dengan kehilangan pekerjaan hanya 2,7 juta sementara diperkirakan sebesar dibawah 9 juta.

ECB mengumumkan pertambahan dana terhadap Pandemic Emergency Purchase Program (PEPP) senilai €600 sehingga sekarang mencapai €1.35 triliun. ECB membawa program pembelian obligasi mencapai €1.3 triliun ini dalam usaha untuk membantu negara-negara anggota untuk membangun kembali ekonominya setelah dihantam pandemik coronavirus.

Pasar saham global bervariasi menuju ke penurunan dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai, setelah sempat menyentuh ketinggian selama 3 bulan pada hari Rabu.

Hal penting diluar pasar metal kemarin adalah naiknya indeks dolar AS pada awal perdagangan karena koreksi naik setelah mencapai kerendahan selama 11 minggu pada hari Rabu.

Rifan Financindo || Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,725.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,738.90 dan kemudian $1,761.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan $1,700.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,690.30 dan kemudian $1,668.40. 




Kamis, 04 Juni 2020

Forex GBP/USD Momentum Naik ditengah Kondisi “Overbought”

PT Rifan Financindo || GBP/USD mengkonsolidasikan keuntungan yang terakhir sedikit dibawah 1.26 ditengah melemahnya dolar AS. Optimisme akan pembukaan kembali ekonomi adalah penggerak turun dari dolar AS dan menyebabkan GBP kembali naik.

Pembicaraan antara Uni Eropa dan Inggris terus berlanjut via video dan akan berakhir pada hari Jumat. Brusel memiliki harapan atas terjadinya intervensi yang dramatis oleh Johnson yang mirip dengan kesepakatannya yang mengijinkan bea masuk di perbatasan antara Irlandia Utara dengan sisa dari Inggris yang lain.

PM Johnson akan bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di bulan Juni nanti. Apakah Inggris akan tetap mendesak tidak akan memperpanjang periode transisi melewati akhir tahun ini dengan potensi akan mundur kembali ke peraturan WTO?

Dengan AS sedang fokus mengatasi protes di negaranya, pergerakan Cina untuk mendapatkan lebih banyak kekuasaan di Hong Kong dan protes di dalamnya telah lenyap dari berita-berita utama. Namun, Johnson telah mengangkat suar terhadap pelanggaran hak azazi manusia di bekal koloninya tersebut.

Hal itu bisa memperburuk hubungan dengan Beijing disaat Inggris sedang memerlukan lebih banyak partner global setelah Brexit.

Statistik coronavirus terus membaik di Inggris meskipun dengan kecepatan yang tetap rendah. Penyakit menular ini kebanyakan menimpa kaum minoritas.

Protes terhadap diskriminasi rasial terus berlangsung pada hari berikutnya di Amerika, namun dengan nada yang lebih kalem. Meskipun ada demonstran yang melanggar jam malam dalam beberapa kasus, barisan demonstran kebanyakan berlangsung damai, dan juga Presiden Donald Trump telah menurunkan nada retorikanya. Mundur dari ancaman untuk menurunkan militer.

Keresahan sosial ini telah mendorong para pembuat undang-undang di Capitol Hill mempercepat pembicaraan mengenai paket kelegaan berikutnya – kemungkinan dibawah $3 triliun yang didorong oleh Demokrat, namun berpotensi diatas batas $1 triliun.

Demonstrasi-demonstrasi dan pembukaan kembali kegiatan ekonomi yang tanpa penurunan substansial di dalam kasus coronavirus menunjukkan bahwa AS masih beresiko mengalami gelombang kedua dari coronavirus. Meskipun demikian, hal ini masih membutuhkan waktu untuk menjadi material dan para investor tetap optimisme mengenai kembali ke normal.

Harapan akan stimulus dari Federal Reserve mendorong naik harga saham dan membebani dolar AS yang “safe-haven”.

Laporan employment nasional ADP AS untuk bulan Mei muncul mengejutkan dengan kehilangan pekerjaan hanya 2,7 juta sementara diperkirakan sebesar dibawah 9 juta.

PT Rifan Financindo || Momentum tetap naik namun Relative Strength Index diatas 70 yang menunjukkan kondisi “overbought” dan potensi turun. Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan 1.2645 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2720 dan kemudian 1.2780. Penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.2580 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2510 dan kemudian 1.2460..


Rabu, 03 Juni 2020

Harga Emas Stabil ditengah Permintaan Safe-Haven & Kenaikan Saham

Rifanfinancindo ||  Harga emas mendekati stabil pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat pada hari Selasa kemarin. Metal “safe-haven” ini di dukung oleh permintaan “safe-haven” dengan turunnya dolar AS ditengah keresahan sipil yang di Amerika. Hal yang membatasi kenaikan dari harga metal kuning ini adalah pasar saham dimana para trader seperti tidak mau tahu dengan keresahan sipil yang terjadi dan mereka terus mendorong naik harga-harga saham.


Emas berjangka bulan Agustus hanya naik $1.20 per ons pada $1,751.70. Sementara emas Antam ditawarkan beli Rp 920.000,- per gram, naik Rp 6000,-

Pasar saham kebanyakan menguat pada perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pasar saham saat ini nampaknya mengabaikan awan badai yang besar yang sedang mengamuk termasuk pandemik Covid-19 yang membuat ekonomi dunia menciut luarbiasa, perang dingin yang mengancam diantara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia – Amerika Serikat dan Cina dan keresahan sipil di AS yang telah meledak menjadi kekerasan yang belum pernah terjadi lagi sejak lebih dari 50 tahun yang lalu.

Sebagian Gubernur telah memanggil National Guard sementara New York dan kota-kota besar lainnya mengenakan jam malam. Presiden AS Donald Trump mengancam akan menurunkan militer dan laporan mengatakan bahwa sudah disiapkan undang-undang keadaan darurat perang.

Banyak pengamat pasar menganggap menguatnya pasar saham dunia semata-mata disebabkan suntikan yang sangat besar dari stimulus moneter oleh bank sentral-bank sentral utama dunia ke dalam ekonomi dimana uang ini pada mengalir ke saham.

Indeks dolar AS pada awal perdagangan menyentuh kerendahan 2 ½ bulan. Penurunan dolar AS ini sebagian disebabkan oleh karena keresahan sipil di Amerika Serikat.

Rifanfinancindo || Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,761.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775.00 dan kemudian $1,789.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,737.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,725.00 dan kemudian $1,700.00. 

Selasa, 02 Juni 2020

Harga Emas 3 Stabil ditengah Permintaan Safe-Haven & Kenaikan Saham

Rifan Financindo || Harga emas mendekati stabil pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat pada hari Selasa kemarin. Metal “safe-haven” ini di dukung oleh permintaan “safe-haven” dengan turunnya dolar AS ditengah keresahan sipil yang di Amerika. Hal yang membatasi kenaikan dari harga metal kuning ini adalah pasar saham dimana para trader seperti tidak mau tahu dengan keresahan sipil yang terjadi dan mereka terus mendorong naik harga-harga saham.

Emas berjangka bulan Agustus hanya naik $1.20 per ons pada $1,751.70. Sementara emas Antam ditawarkan beli Rp 920.000,- per gram, naik Rp 6000,-

Pasar saham kebanyakan menguat pada perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pasar saham saat ini nampaknya mengabaikan awan badai yang besar yang sedang mengamuk termasuk pandemik Covid-19 yang membuat ekonomi dunia menciut luarbiasa, perang dingin yang mengancam diantara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia – Amerika Serikat dan Cina dan keresahan sipil di AS yang telah meledak menjadi kekerasan yang belum pernah terjadi lagi sejak lebih dari 50 tahun yang lalu.

Sebagian Gubernur telah memanggil National Guard sementara New York dan kota-kota besar lainnya mengenakan jam malam. Presiden AS Donald Trump mengancam akan menurunkan militer dan laporan mengatakan bahwa sudah disiapkan undang-undang keadaan darurat perang.

Banyak pengamat pasar menganggap menguatnya pasar saham dunia semata-mata disebabkan suntikan yang sangat besar dari stimulus moneter oleh bank sentral-bank sentral utama dunia ke dalam ekonomi dimana uang ini pada mengalir ke saham.

Indeks dolar AS pada awal perdagangan menyentuh kerendahan 2 ½ bulan. Penurunan dolar AS ini sebagian disebabkan oleh karena keresahan sipil di Amerika Serikat. 

Rifan Financindo || Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,761.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775.00 dan kemudian $1,789.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,737.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,725.00 dan kemudian $1,700.00.